Pengetahuan Islam


Kejayaan Islam Harus Kembali

Pada masa Bani Abbasiyah dimana kota Baghdad menjadi pusat ilmu pengetahuan di seluruh dunia, banyak lahir para tokoh dan ilmuwan (cendekiawan muslim) baik di bidang agama Islam maupun bidang ilmu pengetahuan lainnya.Yang pertama pada bidang ilmu tafsir dan hadis, ada enam pengumpul hadis yang secara umum diakui oleh mayoritas umat Islam. Mereka adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmizi, Nasa’i, dan Ibnu Majah. Yang kedua pada bidang ilmu Fiqih dimana pada periode ini timbul banyak aliran atau mazhab yang menawarkan metode dan pendapat yang beragam. Ada empat mazhab besar yang bertahan di kalangan umat islam yaitu mazhab Hanafi dengan tokohnya Imam Abu Hanifah, mazhab Maliki dengan tokohnya Imam Malik bin Anas, mazhab Syafi’i dengan tokohnya Imam Muhammad Idris asy-Syafi’i, dan mazhab Hambali dengan tokohnya Imam Ahmad bin Hanbal.
Yang ketiga pada ilmu geografi ada Al-Khwarizmi. Dia adalah orang pertama yang menciptakan geografi bumi. Yang keempat pada ilmu kedokteran ada Muhammad bin Zakarian ar-Razi yang mempelajari dan mengobati penyakit campak dan cacar dan menulis buku al-Hawl, Ali Abbas yang seorang dokter dan penulis buku ensiklopedia kedokteran yang berjudul Al-Maliki, dan Ibnu Sina yang merupakan orang pertama yang menemukan peredaran darah manusia. Dia juga yang pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali pusarnya, mempraktikkan pembedahan penyakit-penyakit bengkak dan ganas serta menjahitnya. Dia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa dengan cara-cara modern yang kini disebut psikoterapi, yang pertama kali mengatakan dan memisah-misah seluruh bagian dari mata serta menulis buku al-Qanun fi at-Tibb.
Yang kelima pada ilmu farmasi dan kimia ada Jabir bin Hayyan yang menulis lebih dari 200 buku, 80 diantaranya di bidang farmakologi dan kimia. Yang keenam pada ilmu fisika ada Ibn Al-Haitam sebagai penemu optik dan juga karyanya yang monumental yaitu kamera obscura. Yang ketujuh ilmu matematika dan astronomi ada Al-Khwarizmi yang memperkenalkan sistem simbol yang menunjukkan sembilan bilangan dan penemu angka nol. Yang kedelapan ada ilmu sejarah yang banyak mempelajari dan menulis tentang sejarah hidup Nabi Muhammad SAW (sirah) dan hampir setiap khalifah bahkan pembesar suku terkemuka mempunyai seorang ahli sejarah (muarrikh) yang mencatat dan menyusun sejarah mereka masing-masing. Yang kesembilan pada bidang ilmu arsitektur dan bangunan ada salah seorang arsitek yang terkenal yaitu Abu Raihan Al-Biruni yang berhasil merancang pengaturan aliran sungai Nil untuk menanggulangi bahaya banjir tahunan.
Setelah masa-masa kejayaan Islam runtuh, bangsa Eropa dan umat non muslim mengambil buku-buku milik ilmuwan muslim untuk ditiru dan diakui bahwa itu milik mereka, sedangkan sebenarnya semua ilmu berasal dari Al Qur’an yang oleh para ilmuwan dipelajari lagi dan diajarkan kepada orang lain. Sehingga, saat ini bangsa muslim seperti tertinggal oleh bangsa-bangsa Eropa dan non muslim. Karena itulah, untuk mengembalikan masa-masa kejayaan Islam diperlukan generasi muda yang memiliki akhlak yang mulia, mencintai Allah dan Rasul-Nya, mengimani Rukun Iman dan Rukun Islam, mau membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur’an, serta tetap mengedepankan IPTEK dan IMTAQ agar dalam teknologi dan pengetahuan kita tidak tertinggal oleh bangsa lain. Selain itu, sebagai generasi muda antara pengetahuan dan keimanan tetap harus seimbang agar iman kita kuat untuk berjuang di jalan Allah (jihad) demi mengembalikan masa kejayaan Islam di mata dunia.
Di zaman sekarang ini, kejayaan Islam tidak diukur dengan munculnya banyak ilmuwan-imuwan muslim. Tetapi dengan tidak dijajahnya negara Islam oleh negara lain. Contohnya Palestina yang terus menerus diserang oleh Israel. Juga dengan tidak tertindasnya suku minoritas yang beragama Islam di negara merdeka, seperti suku Rohingya di Myanmar. Seharusnya mereka juga mendapat kebebasan untuk beragama. Kemudian dari segi prestasi, lebih banyak orang non muslim yang memenangi perlombaan ketimbang orang muslim. Dengan munculnya para generasi muda yang berprestasi, diharapkan kejayaan Islam akan kembali seperti dulu. Lalu, negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam telah membuat suatu oraganisasi yaitu OKI (Organisasi Konferensi Islam). Tujuan didirikannya OKI adalah untuk mengumpulkan bersama sumber daya dunia Islam dalam mempromosikan kepentingan mereka dan mengkonsolidasikan segenap upaya negara tersebut untuk berbicara dalam satu bahasa yang sama guna memajukan perdamaian dan keamanan dunia muslim. Secara khusus, OKI bertujuan pula untuk memperkokoh solidaritas Islam diantara negara anggotanya, memperkuat kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan iptek.
Jadi, kita sebagai generasi muda harus berusaha untuk mengembalikan lagi masa-masa kejayaan Islam setelah masa Rasulullah SAW yang kemudian diteruskan oleh para khalifah. Kemauan untuk jaya kembali setelah lama kita tertinggal berasal dari diri sendiri. Oleh karena itu, mulai sekarang kita pupuk rasa ingin mengembalikan masa-masa kejayaan Islam yang telah lama berlalu demi para umat Islam lain agar tidak ada lagi kekerasan yang ada. Yang ada hanya rasa damai antar negara, sesama muslim ataupun bukan.




SALMA RILIANT ALFIANI
7A / 23

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Popular Posts